Sesuai program Lomba Komentar Cover Buku Ufuk Publishing House yang telah berlangsung hingga tanggal 23 April 2009, maka kami telah menetapkan 2 (dua) orang pemenang. Mereka adalah :
Maria C
Dengan komentar :
Salam Buku,
Sebagaimana tanggapan yang telah saya posting di milis, sebagai penikmat buku maka cover merupakan hal kesekian yang menjadi penentu dalam memilih buku, yang paling utama tentu saja sinopsis / review yang mengungkapkan isi buku tersebut.
Namun tak dapat dipungkiri bahwa cover / sampul buku menentukan pula apakah buku tersebut akan dipilih oleh calon konsumen seperti saya dari sekian banyak pilihan buku yang terdisplay di rak toko buku.
Awal perkenalan saya dengan buku-buku Ufuk dimulai dari buku The Expected One, sampulnya yang berbeda (saat itu belum begitu banyak cover buku berupa foto wajah, sekarang malahan terlalu banyak), dari cover terbetik kesan misterius-keagungan-keindahan dengan permainan warna tunggal merah-anggur yang menawan & ternyata sinopsis mendukung kesan awal tersebut (plus isinya tidak terlalu jauh dari perkiraan semula & sangat memuaskan ) .... setelah itu mulailah pencarian buku-buku Ufuk lainnya.
Justru akhir-akhir ini saya perhatikan cover-cover novel-nya hampir sejenis / serupa, berupa gambar ( foto ) wajah seseorang ( paling banyak wanita berkerudung ... ) ... sebetulnya jika hendak menggambarkan suasana Timur Tengah misalnya tidak harus segamblang itu, kesan yang saya tangkap adalah hampir semua novel keluaran minimal 6 bulan terakhir adalah dari genre yang sama alias stereotipe. Hal ini terus terus membuat saya sebagai penikmat buku mulai 'menjelajahi' tempat-tempat lain mencari tipe yang berbeda .... supaya tidak 'boring'
Baru setelah lewat 1-2 bulan jika kebetulan ada kenalan yang merekomendasikan kualitas bacaan yang berbeda dari terbitan Ufuk, maka saya mencari buku tersebut - berarti bukannya saya tidak suka namun menghindari 'tipe-tipe stereotipe' yang muncul tanpa sadar akibat cover-cover tersebut.
Sekedar sedikit masukan, bisa dipertimbangkan untuk menggunakan illustrasi berupa pemandangan / suasana yang sesuai dengan tema buku, bahkan jika berupa foto yang 'dicrouping' digabung dengan illutrasi tulisan dengan warna tunggal ... seperti novel-novel import bestseller justru kebanyakan serba minimalis hanya permainan ilustrasi tulisan & warna yang justru tampak menyolok diantara novel-novel lain.
Bisa pula menggunakan kontradiktif-psychology .... untuk thriller tidak harus serba gelap, justru dengan warna hijau-putih ; atau untuk kategori romance tidak selalu harus bernuasa merah bisa permainan hitam-putih.
Contoh cover yg lumayan mengena selain The Expected One, cover Messiah-Boris Starling juga lumayan bagus dengan potongan sepasang mata menatap kota-kota dibawahnya sehingga kesan misterius-suspense tertangkap disana. Sedangkan cover Blindness ( benar ya judulnya, sdh lama soalnya ... ) agak sedikit 'kasar' penggambaran image wanita yang ' blind ' ... well, sekali lagi mungkin bisa dipertimbangkan tidak semua cover harus menunjukkan gambaran yang sangat gamblang dari judul-judul buku.
Untuk buku terbaru Arabian Nightmare saya dengar ini sedikit berbau thriller ya, tapi terus terang dari covernya pesan tersebut kurang mengena - perkiraan awal tanpa melihat sinopsis maka tebakan saya ini buku genre Drama mungkin bercampur sedikit romance.
Kesan lain dari buku non-fiksi The Last Lecture, saya lebih suka edisi awal ( foto keluarga yang pertama ), hanya terlalu banyak 'tulisan' di cover depan sehingga kesannya 'tumpang-tindih' ... sebaiknya sebagian cukilan review dipindah ke cover belakang.
Semoga sedikit 'unek-unek' ini bisa membantu akan terbitan buku-buku terbaru dari Ufuk.
Best Regards,
Maria C.
Dedy T Riyadi
Dengan komentar :
Salam Bang Sadan,
Ada dua kesalahan - jika dianggap suatu kesalahan - yang mencolok pada kaver Arabian Nightmare, yaitu :
1. Kafiyeh adalah sesuatu yang sangat erat untuk dikaitkan dengan Palestina semenjak Alm. Yasser Arafat kerap tampil mengenakannya. Dengan wajah model yang sudah mewakili perempuan Arab, rasanya penggunaan Kafiyeh sudah tidak perlu lagi ditampilkan.
2. Piramida adalah hal yang sangat Mesir. Mesir secara geografi bukan bagian dari semenanjung Arab. Meskipun dalam buku ini memang berlatar belakang Kairo. Hal ini menjadi semacam blurp/ bocoran dari isi novel ini.
Saya sempat browsing kaver buku karya Robert Irwin ini dan saya rasa kaver 'versi' Dedalus sudah cukup baik bahkan imajinatif. Berbeda dengan kaver yang ada di Inggris (amazon.co.uk) yang menampilkan seorang berdarah Afrika meskipun menggunakan baju khas negeri Arab. Sedangkan versi amazon.com terlalu "ribet" dengan insert foto seorang yang menggunakan jubah kulit harimau dan hiasan dekoratif bunga (?) warna jingga - hitam itu. Dari tiga hal ini justru menimbulkan pertanyaan mengenai kaver yang dibuat oleh Ufuk; "Mengapa harus wajah wanita?" "Apakah model wanita untuk sebuah kaver buku membuat buku itu kemudian laris?"
Secara pribadi, saya lebih suka versi Dedalus yang imajinatif dan mirip-mirip lukisan Pablo Picaso itu. Wajah seorang pria yang tidur dengan mata terbuka dengan begitu banyak mata yang keluar dari bibirnya berlatar belakang pilar bangunan yang pastinya dapat dijumpai di negara-negara dengan pengaruh Arab yang kuat.
Entah mengapa, saya menilai kaver dengan model wanita akan menimbulkan pencitraan isi buku dengan hal-hal yang berbau roman, cinta yang menye'-menye', dan mengangkat isu jender dengan kental. Meskipun memang, secara keseluruhan jika tidak benar-benar mendetail saya menilai kaver The Arabian Night versi Ufuk tidak apa-apa juga.
NB : Untuk para pemenang, mohon kirimkan alamat lengkap dan nomer telepon untuk kepentingan pengiriman hadiah buku
Maria C
Dengan komentar :
Salam Buku,
Sebagaimana tanggapan yang telah saya posting di milis, sebagai penikmat buku maka cover merupakan hal kesekian yang menjadi penentu dalam memilih buku, yang paling utama tentu saja sinopsis / review yang mengungkapkan isi buku tersebut.
Namun tak dapat dipungkiri bahwa cover / sampul buku menentukan pula apakah buku tersebut akan dipilih oleh calon konsumen seperti saya dari sekian banyak pilihan buku yang terdisplay di rak toko buku.
Awal perkenalan saya dengan buku-buku Ufuk dimulai dari buku The Expected One, sampulnya yang berbeda (saat itu belum begitu banyak cover buku berupa foto wajah, sekarang malahan terlalu banyak), dari cover terbetik kesan misterius-keagungan-keindahan dengan permainan warna tunggal merah-anggur yang menawan & ternyata sinopsis mendukung kesan awal tersebut (plus isinya tidak terlalu jauh dari perkiraan semula & sangat memuaskan ) .... setelah itu mulailah pencarian buku-buku Ufuk lainnya.
Justru akhir-akhir ini saya perhatikan cover-cover novel-nya hampir sejenis / serupa, berupa gambar ( foto ) wajah seseorang ( paling banyak wanita berkerudung ... ) ... sebetulnya jika hendak menggambarkan suasana Timur Tengah misalnya tidak harus segamblang itu, kesan yang saya tangkap adalah hampir semua novel keluaran minimal 6 bulan terakhir adalah dari genre yang sama alias stereotipe. Hal ini terus terus membuat saya sebagai penikmat buku mulai 'menjelajahi' tempat-tempat lain mencari tipe yang berbeda .... supaya tidak 'boring'
Baru setelah lewat 1-2 bulan jika kebetulan ada kenalan yang merekomendasikan kualitas bacaan yang berbeda dari terbitan Ufuk, maka saya mencari buku tersebut - berarti bukannya saya tidak suka namun menghindari 'tipe-tipe stereotipe' yang muncul tanpa sadar akibat cover-cover tersebut.
Sekedar sedikit masukan, bisa dipertimbangkan untuk menggunakan illustrasi berupa pemandangan / suasana yang sesuai dengan tema buku, bahkan jika berupa foto yang 'dicrouping' digabung dengan illutrasi tulisan dengan warna tunggal ... seperti novel-novel import bestseller justru kebanyakan serba minimalis hanya permainan ilustrasi tulisan & warna yang justru tampak menyolok diantara novel-novel lain.
Bisa pula menggunakan kontradiktif-psychology .... untuk thriller tidak harus serba gelap, justru dengan warna hijau-putih ; atau untuk kategori romance tidak selalu harus bernuasa merah bisa permainan hitam-putih.
Contoh cover yg lumayan mengena selain The Expected One, cover Messiah-Boris Starling juga lumayan bagus dengan potongan sepasang mata menatap kota-kota dibawahnya sehingga kesan misterius-suspense tertangkap disana. Sedangkan cover Blindness ( benar ya judulnya, sdh lama soalnya ... ) agak sedikit 'kasar' penggambaran image wanita yang ' blind ' ... well, sekali lagi mungkin bisa dipertimbangkan tidak semua cover harus menunjukkan gambaran yang sangat gamblang dari judul-judul buku.
Untuk buku terbaru Arabian Nightmare saya dengar ini sedikit berbau thriller ya, tapi terus terang dari covernya pesan tersebut kurang mengena - perkiraan awal tanpa melihat sinopsis maka tebakan saya ini buku genre Drama mungkin bercampur sedikit romance.
Kesan lain dari buku non-fiksi The Last Lecture, saya lebih suka edisi awal ( foto keluarga yang pertama ), hanya terlalu banyak 'tulisan' di cover depan sehingga kesannya 'tumpang-tindih' ... sebaiknya sebagian cukilan review dipindah ke cover belakang.
Semoga sedikit 'unek-unek' ini bisa membantu akan terbitan buku-buku terbaru dari Ufuk.
Best Regards,
Maria C.
Dedy T Riyadi
Dengan komentar :
Salam Bang Sadan,
Ada dua kesalahan - jika dianggap suatu kesalahan - yang mencolok pada kaver Arabian Nightmare, yaitu :
1. Kafiyeh adalah sesuatu yang sangat erat untuk dikaitkan dengan Palestina semenjak Alm. Yasser Arafat kerap tampil mengenakannya. Dengan wajah model yang sudah mewakili perempuan Arab, rasanya penggunaan Kafiyeh sudah tidak perlu lagi ditampilkan.
2. Piramida adalah hal yang sangat Mesir. Mesir secara geografi bukan bagian dari semenanjung Arab. Meskipun dalam buku ini memang berlatar belakang Kairo. Hal ini menjadi semacam blurp/ bocoran dari isi novel ini.
Saya sempat browsing kaver buku karya Robert Irwin ini dan saya rasa kaver 'versi' Dedalus sudah cukup baik bahkan imajinatif. Berbeda dengan kaver yang ada di Inggris (amazon.co.uk) yang menampilkan seorang berdarah Afrika meskipun menggunakan baju khas negeri Arab. Sedangkan versi amazon.com terlalu "ribet" dengan insert foto seorang yang menggunakan jubah kulit harimau dan hiasan dekoratif bunga (?) warna jingga - hitam itu. Dari tiga hal ini justru menimbulkan pertanyaan mengenai kaver yang dibuat oleh Ufuk; "Mengapa harus wajah wanita?" "Apakah model wanita untuk sebuah kaver buku membuat buku itu kemudian laris?"
Secara pribadi, saya lebih suka versi Dedalus yang imajinatif dan mirip-mirip lukisan Pablo Picaso itu. Wajah seorang pria yang tidur dengan mata terbuka dengan begitu banyak mata yang keluar dari bibirnya berlatar belakang pilar bangunan yang pastinya dapat dijumpai di negara-negara dengan pengaruh Arab yang kuat.
Entah mengapa, saya menilai kaver dengan model wanita akan menimbulkan pencitraan isi buku dengan hal-hal yang berbau roman, cinta yang menye'-menye', dan mengangkat isu jender dengan kental. Meskipun memang, secara keseluruhan jika tidak benar-benar mendetail saya menilai kaver The Arabian Night versi Ufuk tidak apa-apa juga.
NB : Untuk para pemenang, mohon kirimkan alamat lengkap dan nomer telepon untuk kepentingan pengiriman hadiah buku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar